REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Edi Halomoan Gurning, membantah tudingan atau keterangan yang menyatakan bahwa kantornya di Salemba dijadikan tempat berkumpulnya massa yang merencanakan aksi brutal dalam demo menolak kenaikan BBM. "Itu tidak benar," jelasnya, saat dihubungi, Selasa (27/3).
Pihaknya tidak pernah menyediakan tempat bagi siapapun untuk merencanakan aksi yang melanggar hukum. "Kita di sini membela hukum. Mana mungkin memfasilitasi pelanggaran hukum," imbuhnya.
Aksi demo brutal mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi diduga direncanakan di Kantor LBH pada Senin (26/3) mulai sore hingga malam hari. Di sana didata mahasiswa yang akan terlibat demo dari berbagai daerah. Mereka diduga merencanakan aksi demo agar brutal.