REPUBLIKA.CO.ID, SWANSEA -- Tak semua orang simpati atas insiden yang menimpa Fabrice Muamba. Sampai-sampai, seorang mahasiswa di Inggris ditangkap polisi akibat mengejek gelandang Bolton Wanderers itu di situs jejaring sosial Twitter.
Ialah Liam Stacey (21), seorang mahasiswa Universitas Swansea, diketahui melontarkan komentar provokasi ketika Muamba mendapat serangan jantung pada laga kontra Tottenham Hotspur di babak perempat final Piala FA 17 Maret lalu. Pemuda itu membuat keterangan palsu lewat kicauan di akun twitter-nya.
"LOL (tertawa keras). **** Muamba. Dia telah Mati!" tulis Stacey pada akun twitternya.
Sontak, sejumlah pengikutnya yang membaca kicauan Stacey saling pro-kontra membalas pernyataannya di dunia maya. 'Ocehan' kasar mahasiswa jurusan Biologi itu menjurus pada tindakan pelecehan rasial.
Masyarakat yang risih dengan komentar itu pun akhirnya mengadukan Stacey ke pihak kepolisian. Polisi melacak keberadaan Stacey dan langsung menangkapnya.
Saat ditangkap, Stacey mengaku menyesal telah melakukan pelecehan kepada Muamba. Ia pun menangis ketika dibawa ke Mahkamah Swansea Magistrate.
Hakim Distrik, John Charles, mengatakan komentar Stacey sangat keji mengingat seseorang tengah berjuang dengan hidupnya. Padahal ketika pemain berusia 24 tahun itu terkena serangan jantung, semua orang berdoa bagi keselamatannya.
Namun, Stacey justru berkomentar sebaliknya. Karena itu, pengadilan memberikan hukuman kepada Stacey. "Dalam pandangan saya, tidak ada alternatif lain selain segera memberi hukuman penjara," kata Charles. Stacey pun dikabarkan akan menjalani hukuman penjara selama 56 hari.