REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak delapan orang aktivis mahasiswa Cipayung menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, diamankan polisi. Setelah terjadi pembubaran aksi yang dilakukan polisi dengan pasukan anti-hura-hara, dan satu unit mobil water canon.
Salah satu mahasiswa Cipayung, Irwan, luka parah akibat pukulan beberapa polisi, yang mengejar mahasiswa demonstran tersebut. Irwan mendapat perawatan medis.
Dua orang polisi, Brigadir Dua Polisi Febrianto, dan salah seorang Polwan luka parah akibat lemparan mahasiswa dalam berunjuk rasa. Aksi demo mahasiswa Cipayung, HMI, GMKI, PMII, GMNI, dan PMKRI akhirnya berhasil dibubarkan polisi setelah pasukan anti-hura-hara, dan satu unit mobil water canon dikerahkan.
"Delapan orang mahasiswa itu kami amankan ke Polda Metro Jaya, untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Kapolsek Metro Tanah Abang, Ajun Komisaris Besar Johanson Ronald Simamora. Sementara, ratusan mahasiwa lainnya berupaya menyelamatkan diri ke arah Slipi, dari kejaran polisi pasukan anti-hura-hara dan mobil water canon.