Ahad 01 Apr 2012 04:18 WIB

Polisi dan Mahasiswa Harus Introspeksi

Rep: Rosmha Widiyani/ Red: Hazliansyah
Aparat kepolisian saat menjaga unjukrasa menolak kenaikan harga BBM yang digelar mahasiswa dan masyarakat.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Aparat kepolisian saat menjaga unjukrasa menolak kenaikan harga BBM yang digelar mahasiswa dan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, -- Mahasiswa dan polisi kerapbentrok dalam aksi unjuk rasa dalam beberapa hari terakhir. Pihak polisi dan mahasiswa pun harus bisa introspeksi diri.

"Tindakan polisi adalah reaksi dari aksi yang dilakukan mahasiswa. Sebaliknya mahasiswa juga harus demo beradab," kata pengamat hukum dari Universitas Parahiyangan, Asep Warlan Yusuf.

Namun Asep menyesalkan tindakan polisi yang memukul para demostran. Menurutnya hal tersebut tidak perlu dikukan. Asep menilai tindakan polisi berlebihan.

Polisi harus mengedepankan cara-cara persuasif preventif. Metode ini harus dilakukan sebelum tindakan anarkis terjadi. "Dari awal demo sudah ada tindakan persuasif. Bukannya setelah anarkis baru ditindak. Kedepankan dialog," kata Asep.

Hal yang sama juga harus dilakukan mahasiswa. Menurut Asep tidak seharusnya kaum intelektual bertindak kasar. Pengrusakan fasilitas umum, tidak mencerminkan kualitas seorang terpelajar. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement