REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menanggapi banyaknya kerusakan infrastruktur pendidikan di daerah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menggencarkan gerakan nasional penuntasan rehabilitasi sekolah. Kepala sekolah diharapkan turun tangan dalam memimpin dan mengawasi proyek rehabilitasi tersebut.
Mendikbud Muhammad Nuh mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan rehabilitasi 61 ribu bangunan kelas SD. Anggaran yang yang telah dialokasikan sebesasr Rp 5,6 triliun. "Yang akan direhabilitasi adalah ruang kelas yang masuk kategori rusak berat dan sedang," kata dia dalam acara peresmian rehabilitasi SDN 01 Babakan Madang, Bogor, Ahad (1/4).
Nuh menjelaskan, dana rehabilitasi sekolah yang disalurkan akan berbentuk block grant atau hibah. Dengan mekanisme ini, dana rehabilitasi akan langsung dikirim ke pihak sekolah yang bersangkutan tanpa melalui dinas di wilayah setempat. "Tujuannya agar dana tersebut dapat diterima utuh oleh pihak sekolah," ujarnya.
Ia menyatakan, mekanisme semacam ini akan lebih efektif karena pelaksanaan rehabilitasi dapat langsung dikerjakan sendiri oleh pihak sekolah tanpa menunggu proses tender di tingkat Kabupaten/Kota. Pihak sekolah dapat bekerja sama dengan instansi terkait dan masyarakat dalam pelaksanaan rehabilitasi.
"Jadi kepala sekolah akan merangkap menjadi pengawas proyek," kata dia.