Senin 09 Apr 2012 16:34 WIB

Militer AS di Darwin Ancam Posisi Indonesia

Rep: Bambang Noroyono / Red: Djibril Muhammad
Dalam foto yang dirilis oleh Dephan Australia, tampak pasukan AS yang tiba di Pangkalan Angkatan Udara Australia di Darwin, Selasa lalu (3/4).
Foto: Chris Dickson/AP
Dalam foto yang dirilis oleh Dephan Australia, tampak pasukan AS yang tiba di Pangkalan Angkatan Udara Australia di Darwin, Selasa lalu (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK - Detasemen pertama tentara AS yang berjumlah 200 tentara tiba dari Hawaii di Robertson Barracks, Australia, Selasa dini hari (3/4). Namun, penempatan tentara negeri Paman Sam tersebut dinilai mengancam posisi pertahanan militer Indonesia.

"Kalau mereka untuk Indonesia, mereka akan berada di atas Indonesia, atau di bawah Australia, Melbourne atau di Perth," ujar Ketua Dewan Direktur Lingkar Sabang-Marauke, Syahganda Nainggolan, usai peresmian Pusat Studi Papua, di Fisip UI, Senin (9/4).

Bahkan Syahganda menilai, penempatan personel tambahan perang tersebut, terkait dengan renegoisasi PT Freeport dan Pemerintah Indonesia, yang semestinya usai dibahas pada Desember 2011 kemarin.

Lebih jauh Syahdan menduga, keberadaan militer AS di Darwin dimungkinkan untuk mendukung gerakan separatis Papua Merdeka (OPM), terkait, renegoisasi yang sampai saat ini belum mencapai kesepakatan antar pihak. "Kalau dia (tentara AS-red) di situ (Darwin-red) pasti untuk OPM (Organisasi Papua Merdeka-red)," ujar Syahganda meyakinkan.

Pengamat politik ini menambahkan, posisi keamanan Indonesia akan semakin terjepit, andaikan Cina merealisasikan rencanya untuk membangun armada militernya di Timor-timur. "Seandainya Cina nanti jadi membuka pangkalan militernya di East Timor (Timor-timur-red), maka Indonesia akan berada di posisi gawat," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah AS akan menempatkan 2500 tentaranya secara bertahap sampai 2016 mendatang, di Darwin-Australia, sebagai bagian dari persetujuan bilateral antara AS dan Australia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement