Rabu 11 Apr 2012 04:00 WIB

Menag: Ulama Harus Samakan Persepsi

Rep: Rahmat Santosa B/ Red: Hafidz Muftisany
Menag Suryadharma Ali
Foto: Antara
Menag Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Menteri agama Suryadharma Ali menegaskan bahwa para ulama dan pondok-pondopk pesantren harus menyamakan persepsi. ''Saya tidak pernah selesai keluar masuk pesantren-pesantren, karena ini merupakan bagian dari tanggungjawab saya sebagai menteri agama. Tak lain hanya ingin agar para ulama dan pondok-pondok pesantren untuk menyamakan persepsi,'' tegas Menag Suryadarma Ali yang juga Ketua Umum saat menutup Mukerwil  PPP Jabar di Bandung, Selasa (10/4).

Dikatakan Suryadarma, umat Islam harus memiliki politik umat Islam yang kuat. ''Adakah kepentingannya bagi alim ulama akan memiliki politik umat Islam yang kuat? Penting bagi umat Islam memiliki kekuatan politik,'' tutur Menag. Ia mengungkapkan, pasalnya, UU dibentuk, diperbaiki dan dibatalkan oleh DPR. Demikian pula perda oleh DPRD setempat. Semakin besar parpol menempatkan kader di DPR atau DPRD, menurut Suryadarma, makin besar pengaruhnya. ''Ini untuk menjaga umat Islam,'' tegas Suryadarma. Namun demikian menurut Suryadarma, bukan berarti kemudian dirinya keluar masuk pesantren untuk mengajak kyai-kyai masuk PPP.

Ia mencontohkan bahwa saat ini ada keinginan dari sejumlah pihak untuk mengubah UU perkawinan. ''Baik dari komnas perempuan, kaum gay dan kaum lesbian serta ormas lainnya. Mereka menilai UU Perkawinan diskriminatif. Karena tidak mengatur perkawinan sejenis. Nah, apakah kemudian akan kita biarkan seperti itu,'' ungkap Menag.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement