Rabu 11 Apr 2012 19:00 WIB

Di Bengkulu, Dua Sirine Tsunami 'Meraung-raung'

Petugas BMKG berkoordinasi dan memantau gempa yang terjadi di Aceh melalui layar monitor lokasi pusat titik gempa di kantor BMKG, Jakarta, Rabu (11/4).
Foto: M. Agung Rajasa/Antara
Petugas BMKG berkoordinasi dan memantau gempa yang terjadi di Aceh melalui layar monitor lokasi pusat titik gempa di kantor BMKG, Jakarta, Rabu (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU - Dua sirene peringatan dini tsunami yang ada di Kota Bengkulu dibunyikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyusul terjadinya gempa di Simeulue Aceh.

Sirene tersebut terdapat di kawasan wisata Pantai Panjang dan satu sirene lainnya terdapat di lingkungan Kantor Gubernur Bengkulu. "Dua sirene peringatan tsunami sudah dibunyikan otomatis dari pusat karena BPBD daerah belum juga mengaktifkan peringatan dini itu," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kepahiang Dadang Permana, Rabu (11/4).

Ia mengatakan, dua sirene tersebut mampu terdengar hingga radius dua kilometer dan warga diharapkan dapat melakukan antisipasi untuk siap meninggalkan wilayah pesisir.

Masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir Kota Bengkulu dan enam kabupaten lainnya, yakni Bengkulu Utara, Mukomuko, Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Seluma dan Kaur diharapkan meninggalkan wilayah pesisir. "Sebaiknya warga di pesisir meninggalkan rumah dan mencari lokasi yang lebih tinggi," katanya.

Sementara itu, warga pesisir pantai di Kelurahan Penurunan Kota Bengkulu yang mendengarkan bunyi sirene sudah bersiaga dan sebagian sudah menyiapkan kendaraan di depan rumah.

"Kami mendengar bunyi sirene peringatan tsunami sehingga sebagian warga sudah menyiapkan kendaraan di depan rumah, tapi belum ada yang mengungsi," kata Sofian Ramadhan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement