Rabu 11 Apr 2012 19:34 WIB

Status Potensi Tsunami Belum Dicabut

Rep: indah wulandari/ Red: Heri Ruslan
Warga berlarian ke dataran yang lebih tinggi usai gempa yang terjadi di Banda Aceh, Rabu (11/4).
Foto: Ichsan Ivansah/AP
Warga berlarian ke dataran yang lebih tinggi usai gempa yang terjadi di Banda Aceh, Rabu (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Gempa bumi berkekuatan 8,9 SR terjadi di Nangroe Aceh Darusalam (NAD). Gempa susulan yang menyertai membuat status peringatan dini tsunami ditetapkan di lima daerah.

"Potensi tsunami belum dicabut sepanjang pantai barat Sumatera,"jelas staf khusus kepresidenan bidang bencana alam, Andi Arief, Senin (11/4). Peringatan tersebut diberlakukan di Bengkulu, Lampung, NAD, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

Gempa bumi yang terjadi pertama terdeteksi pukul 15.38 WIB di 434 km barat daya Meulaboh dengan kedalaman 10 km. Dari pantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), saat itu kondisi listrik di Banda Aceh padam. Masyarakat bergerak menuju tempat dengan ketinggian di atas permukaan laut. Di saat bersamaan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan potensi tsunami.

"Travel warning tsunami di sepanjang pantai barat Aceh dan Sumut sekitar 1 satu jam,"terang Humas BMKG, Widada. Pembagian wilayah potensi tsunami itu tersebar mulai sebelah barat Sumbar yang berlaku 1 jam hingga 1,5 jam, barat Bengkulu dan Lampung sekitar 2 jam hingga 2,5 jam. Masyarakat sekitarnya pun diminta waspada.