REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga saat ini terjadi sekitar 14 kali gempa susulan di Aceh.
"Hingga saat ini sudah terjadi 14 kali gempa susulan," katanya pada konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Hingga saat ini, katanya, belum diketahui jumlah kerusakan akibat gempat itu karena masih dilakukan pendataan oleh petugas. Pihaknya juga belum dapat menghubungi Simeulue karena listrik padam dan layanan telepon seluler terganggu di wilayah itu.
Namun demikian, BNPB memastikan potensi tsunami sangat kecil karena gempa tersebut berupa sesar geser atau bersifat horizontal. "Berbeda dengan gempa Aceh 2004 yang merupakan sesar naik," katanya.
Dia juga mengatakan, tim BNPB telah berangkat ke Aceh untuk meninjau langsung lokasi gempa. "Itu merupakan instruksi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," katanya.
Dia menjelaskan, BNPB membagi tiga tim keberangkatan yakni ke Aceh, Sumatera Barat, dan Bengkulu.
Pihak BNPB, BMKG, dan instansi terkait lainnya terus melakukan koordinasi. Selain itu, pesawat herkules bersama dengan 500 orang tim satuan reaksi cepat dan aparat TNI telah siaga di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
"Tim tersebut siaga jika ada perintah untuk berangkat ke lokasi bencana," katanya. Sutopo juga mengatakan bahwa sistem peringatan dini tsunami berjalan dengan baik.