REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Abdul Hakim menyambut baik koalisi baru di parlemen yang berisi Demokrat, PAN, PKB, PPP, Gerindra, dan Hanura. ''Akhirnya mereka bergabung, " katanya, ketika dihubungi Republika, Jumat (13/4).
Abdul juga berharap koalisi baru tersebut dapat memberi dampak positif bagi kinerja DPR. "Kami meresponnya positif saja. Adanya koalisi baru tersebut, mudah-mudahan dapat meningkatkan kinerja DPR," katanya menambahkan.
Hanya saja, ia mewanti wanti Gerindra dan Hanura kalau menjalin koalisi di parlemen itu sangat dinamis, yang biasanya terbentuk atas dasar isu. Padahal, kata Abdul, isu yang berkembang di DPR sangat beragam. Sehingga, menurutnya akan sulit untuk membuat koalisi di parlemen berdasarkan isu.
Ia mencontohkan kasus usulan pasal tambahan 209 di UU Pemilu sebagai solusi dari pemberlakuan PT nasional. Terkait hal ini saja, kata Abdul, koalisi yang terbentuk berbeda pandangan.
''Kemarin PDIP, PKS dan PAN berbeda. Angket interpelasi kebijakan mentri BUMN, koalisinya sudah berubah. Hanya kebetulan persoalan PT partai-partai menengah ke bawah punya kepentingan yang sama,'' katanya memaparkan.
Mengenai apakah kerja sama enam partai itu akan berlanjut ke koalisi permanen, Abdul menolak memberikan komentar.
''Kalau itu berkaitan dengan rancangan setgab baru, saya belum punya pendapat,'' ujar anggota Komisi VIII tersebut.