REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Upaya Partai Demokrat untuk menggaet Partai Gerindra dan Partai Hanura dalam lingkaran koalisi dinilai hanya dilakukan untuk kebutuhan pragmatis. Yakni untuk mempertahankan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga 2014 mendatang.
Pengamat politik UGM, Mada Sukmajati mengatakan upaya yang dilakukan Partai Demokrat merupakan hal yang biasa. Upaya itu tak lain untuk 'mengamankan' dan memastikan tak ada gangguan ke depan.
"Ada kebutuhan pragmatis untuk mempertahankan pemerintahan SBY dan memastikan tidak ada gangguan dari parlemen," katanya kepada Republika, Senin (16/4).
Menurutnya, saat ini Partai Demokrat tidak mendapatkan mayoritas dukungan dari parlemen. Mau tak mau hal itu mengganggu kebijakan pemerintah yang ingin digolkan lewat DPR. Celakanya, kedua partai itu seringkali menjadi oposisi yang menolak kebijakan pemerintah.
"Upayanya untuk mengajak tak lain karena kedua partai itu seperti ‘partai kerikil’ dalam sepatu Partai Demokrat," katanya.