REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Belasan perempuan yang menjadi korban perdagangan manusia (trafficking) dari sindikat pimpinan Y alias Ayu (29 tahun) masih mengalami trauma. Mereka mengalami gangguan fisik, maupun mental. Karena itu, untuk sementara, mereka ditempatkan di rumah penampungan korban trafficking.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Bogor, Bambang Budianto, mengatakan bahwa para korban masih mengalami gangguan kesehatan. Pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan penanganan dan pembinaan. "Kami berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM)," kata dia, Selasa (17/4).
Untuk memulihkan kembali kondisi mental para korban, lanjut Bambang, pihaknya memiliki unit pelayanan terpadu dinas (UPTD) pembinaan mental. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan LSM Pratista Indonesia untuk memberikan konseling. "Mereka belum siap untuk dikembalikan ke keluarga masing-masing," ujarnya.
Sebelumnya, Kepolisian Resor Kota Bogor membongkar sindikat perdagangan orang lintas pulau, Jumat (13/4) lalu. Sebanyak 15 orang perempuan asal Bogor diselamatkan di sebuah tempat hiburan di daerah Sukaramai, Kota Palembang, Sumatra Selatan. Sembilan orang tersangka dibekuk dalam operasi tersebut.