REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Partai Golkar, Agung Laksono menyebut, Golkar masih membuka peluang bagi para kandidat lain di luar Ketua Umum PG, Aburizal Bakrie untuk bersaing menjadi calon presiden dari partai berlambang pohon beringin itu.
"Selama hari H rapimnasnya belum selesai, masih terbuka peluang itu," katanya saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jumat (20/4) sore.
Sejumlah nama mencuat sebagai kandidat calon presiden dari parpol yang identik dengan warna kuning itu. Salah satunya adalah mantan wakil presiden sekaligus mantan ketua umum Partai Golkar, Jusuf Kalla.
Agung menganalisi, JK menyatakan kesiapannya maju sebagai calon presiden dalam Pemilu 2014 mendatang jika mendapatkan dukungan dari Partai Golkar. Namun, Agung menyatakan niatan JK yang kini menjabat sebagai Ketua Umum PMI itu belum disampaikan secara resmi kepada DPP Partai Golkar dan diproses sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat ini pun belum bisa memastikan mengenai mekanisme pemilihan capres dari PG, apakah melalui konvensi atau tidak. Tapi wajar rasanya jika sejumlah pihak internal PG menginginkan mekanisme itu kembali dijalankan.
"Saya kira wajar saja itu hak DPP tentu dengan pertimbangan segala resikonya. Sehingga supaya ada waktu untuk sosialiasi dan itu permintaan daerah. Itu soal waktu. Kalau soal orangnya nanti di Rapim," kata mantan ketua DPR RI itu.
Untuk diketahui, Golkar memiliki tradisi konvensi menentukan calon presiden dari partai tersebut. Mekanisme internal itu dipakai untuk menyaring orang-orang yang dianggap potensial untuk maju dalam bursa pencapresan. Wiranto menjadi salah satu tokoh yang pernah diusung Golkar untuk maju sebagai capres pada Pemilu 2004 melalui mekanisme konvensi.