REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER - Kelengahan Manchester United ketika menjamu Everton membuka celah bagi Manchester City memangkas selisih poin. Kini dua rival sekota itu hanya memliki perbedaaan tiga angka di puncak klasemen sementara Liga Primer Inggris.
Everton membawa petaka bagi MU di Old Trafford sepuluh menit jelang laga berakhir. Padahal saat itu skuat Iblis Merah tengah unggul 4-2. Akan tetapi gol Nikica Jelavic dan Steven Pienaar memupuskan target MU mengemas tiga poin penuh. Situasi ini bisa dimanfaatkan City yang merebut kemenangan di kandang Wolverhampton Wanderers, 0-2.
“Kami telah membuka peluang untuk City,” kata pelatih MU, Alex Ferguson, seusai laga, seperti dilansir laman resmi klub.
Kegagalan meraih kemenangan di dua dari tiga laga terakhir membuat keunggulan delapan angka MU kini menyusut. Sebaliknya the Citizens terus bangkit dan memberikan tekanan dengan hanya menyisakan selisih tiga poin.
Duo Argentina, Carlos Tevez dan Sergio Aguero, kembali menjadi inspirator kemenangan the Citizens. Di Stadion Molineux, Aguero mampu mencetak gol pembuka bagi timnya di babak pertama. Sementara Tevez memberikan andil besar untuk terciptanya gol Samir Nasri di interval kedua. Peran keduanya mampu mengangkat City bersaing kembali di tangga juara.
Selisih tiga angka membuat pertemuan kedua tim di derby Manchester, pekan depan, semakin sengit. Terutama karena the Citizens akan menjadi tuan rumah saat menjamu rival sekotanya. Akan tetapi pelatih City, Roberto Mancini, tidak menganggap angin segar kini berpihak kepada timnya. “Mereka (MU) tiga poin lebih unggul. Setelah derby mereka mempunyai dua laga mudah,” ujarnya seperti dilansir BBC Sport.
Selepas laga derby, MU akan menjamu tim papan tengah Swansea City sebelum bertandang ke Sunderland. Menurut Mancini. calon lawan skuat Iblis Merah lebih mudah dibandingkan skuatnya. Karena City harus bertandang ke Newcastle United yang masih berusaha merebut tiket Liga Champions. Sebelum menjamu tim yang tengah berjuang lolos dari zona degradasi, Queens Park Rangers (QPR). “Kami tidak bisa membicarakan perebutan gelar pekan depan. Itu tidak mungkin,” kata dia.
Belakangan ini Mancini memang lebih menunjukkan sikap pesimistis melihat peluang timnya merebut gelar juara. Tetapi ini bisa juga menjadi bagian perang dingin pelatih asal Italia itu jelang akhir musim.
Karena secara matematis, peluang the Citizens menggeser MU di puncak klasemen belum sepenuhnya tertutup. Namun Mancini berusaha meredamnya. “Tujuh hari lalu, perebutan gelar sudah berakhir. Anda (media) telah menulisnya. Saya mengucapkan selamat untuk Sir Alex Ferguson untuk musim yang baik,” kata dia.
Di sisi lain, Ferguson menilai laga derby akan sangat krusial dalam perebutan gelar juara. Bahkan ia menilai pasukannya sudah membuat laga di Stadion Etihad pekan depan menjadi lebih sulit. Terutama setelah skuatnya ditahyan imbang Everton dan gagal mempertahankan keunggulan lima angka atas City. “Laga derby nanti akan sangat berarti—mungkin menjadi laga derby terpenting sepanjang karier saya,” kata pelatih yang sudah 25 tahun membesut MU itu.
Genderang perang bahkan sudah ditabuh gelandang MU, Luis Nani. Dalam laman resmi klub, pemain asal Portugal ini menegaskan, skuatnya akan sangat haus kemenangan menjelang laga di Stadion Etihad. Ia pun memprediksi atmosfer pertandingan akan sangat besar dan laga akan penuh dengan tekanan. “Tapi kami hanya perlu fokus dengan permainan kami dan berusaha memenangkan pertandingan,” ujarnya.
Derby Manchester bisa sangat krusial dalam perebutan gelar juara. Namun berbeda dengan penggawa MU, Mancini berusaha lebih tenang. Menurutnya, tekanan tidak berada pada the Citizens. Karena musim ini, ia beranggapan, timnya tidak diperkirakan untuk berhasil merengkuh trofi Liga Primer Inggris. “Tapi kami ingin mengakhiri musim dengan baik—dan sangat penting juga untuk memenangkan laga ini,” kata mantan pelatih Inter Milan itu