Selasa 24 Apr 2012 23:30 WIB

Mirror Mirror Dongeng Pelintiran Putri Salju

Rep: setyanavidita livikacansera / Red: M Irwan Ariefyanto
Mirror Mirror
Foto: scifimafia.com
Mirror Mirror

REPUBLIKA.CO.ID, Legenda Putri Salju yang populer di seluruh dunia mendapat penyegaran dalam film Mirror Mirror, interpretasi Hollywood terbaru atas dongeng ini. Di sutradarai Tarsem Singh, film ini menghadirkan Julia Roberts yang mendapat peran antagonis sebagai ibu tiri dan Lily Collins sebagai Snow White.

Dalam versi ini, Putri Salju yang baik hati tidak bertemu dengan si pangeran tampan ketika ia mati suri karena apel beracun. Si putri yang biasanya dikisahkan gemulai juga tak sepenuhnya dipenuhi dalam film ini. Meski tetap menghadirkan tokoh cantik feminin, tetapi Putri Salju versi Liy Collins mampu berkelahi dan mempunyai ambisi kembali merebut kerajaannya.

Cerita dimulai dengan Putri Salju yang sudah menjadi yatim piatu dan ingin sekalikali mengunjungi rakyatnya. Dalam perjalanannya melewati hutan bersalju, ia bertemu dengan Pangeran Andrew Alcott (Armie Hammer) yang dirampok oleh sekawanan bandit. Rencananya, Pangeran Andrew memang ingin bertemu dengan ratu (Julia Roberts) untuk menjajaki kerjasama antara kerajaan sang ratu dan kerajaan yang dipimpinnya.

Mendengar kehadiran Pangeran Andrew, timbul harapan dari Putri Salju agar sang pangeran bisa diajak kerja sama sehingga kekuasaan kerajaan kembali ada di tangannya. Ratu yang mencium hal ingin menjauhkannya dari takhta dan segera membuang Putri Salju ke hutan untuk diumpankan kepada monster jahat.

Sama seperti dalam dongeng, orang yang ditugasi membunuh Putri Salju merasa iba dan membiarkan Putri lari menyelamatkan diri. Petualangan baru Sang Putri pun dimulai ketika ia mengenal kawanan tujuh kurcaci. Sebagai bekal untuk merebut kembali kekuasaan ratu, ketujuh kurcaci tersebut mengajari Putri Salju taktik bermain pedang, teknik berkelahi, dan berbagai “taktik jalanan”.

Sementara itu, di kerajaan, ratu yang sedang bangkrut secara finansial bertekad menggunakan sihirnya sekali lagi untuk memikat Pangeran Andrew yang memiliki tambang emas dan kekayaan tambang lain di tempat asalnya.

Dipenuhi oleh berbagai gambar indah yang memanjakan mata, film ini mengubah beberapa inti cerita dari dongeng klasik Putri Salju. Di film ini, Putri Salju tidak lagi digambarkan sebagai orang yang lugu, tapi justru cerdas dan merasa dirinya sama sekali tidak perlu diselamatkan oleh laki-laki.

Penampilan ratu yang aslinya berwajah dan berkarakter kejam digambarkan berbeda karena yang memainkan adalah si “Pretty Woman”, Julia Roberts. Meski tetap jahat, ratu di kisah ini justru terlihat menarik karena ia banyak melakukan hal-hal yang mengundang tawa. Entah dengan pertimbangan apa, penulis cerita membuat karakter ibu tiri di kisah ini bukanlah perempuan jahat yang takut kalah cantik dengan si Putri, melainkan perempuan yang haus akan kekuasaan.

Para penonton, khususnya yang perempuan, pasti akan dibuat iri oleh baju-baju era Victoria yang berbentuk “kurungan” tampil beraneka warna di sepanjang film ini. Meski banyak kostum klasik yang muncul, gaun pengantin yang dipakai ratu ketika akan menikah dengan Pangeran Edward justru terkesan modern dengan buku-bulu angsa yang melapisi seluruh bagian bawahnya.

Sejak rilis pada 30 Maret lalu, film ini sudah mendulang sukses di pasar internasional. Dengan budget pembuatan sekitar 85 juta dolar AS atau sekitar Rp 765 miliar, film berdurasi 106 menit ini sudah meraup pendapatan hingga 114 juta dolar atau sekitar Rp 1,026 triliun.

Karakter Putri Salju pertama kali muncul pada 1937 sebagai film animasi buatan Walt Disney dengan judul Snow White and The Seven Dwarf. Film ini dirilis ulang pada 1944 pada masa Perang Dunia II. Setelah itu, film klasik ini beberapa kali remake dengan pengisi suara yang berganti-ganti. Sementara, karakter Putri Salju juga beberapa kali mengilhami film Hollywood, misalnya, Snow White and The Huntsman yang juga akan rilis pada tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement