Selasa 24 Apr 2012 18:40 WIB

Kanada Geram Kampanye Ajaran Tauhid Meluas

Seorang Muslim membagikan buletin yang berisi ajaran tauhid.
Seorang Muslim membagikan buletin yang berisi ajaran tauhid.

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Pemerintah Kanada 'panas dingin' setelah kampanye ajaran tauhid meluas di Kota Toronto. Kampanye itu dilakukan sebuah lembaga dakwah Islam di Kanada, Walk in Islamic Info centre yang mengkampanyekan ajaran tauhid atau menyembah hanya kepada satu Tuhan.

Tak pelak, Pemerintah Kanada pun meminta Islamic Center menghapus situs resminya. Pemerintah Kanada berdalih, paksaan penutupan situs resmi Islamic Center tersebut karena iklan yang ditayangkan tidak menghormati keyakinan agama lain.

Channel 7 Israel melaporkan, Islamic Center Kanada yang berkantor di Kota Toronto, Kanada itu telah membagi-bagikan buletin di stasiun kereta api di Kota Toronto. Isi buletin tersebut dinilai mengajak masyarakat non-Muslim untuk memeluk agama Islam. Dalam satu halaman, buletin tersebut berisi kalimat Tauhid yang menyatakan kalimat syahadat, "Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah."

Selain di buletin, seruan kalimat Tauhid tersebut juga ada di dalam situs resmi Islam Center Kanada www.collectfreequran.org. Situs itu merupakan pusat buku-buku agama Islam, khususnya Alquran yang didistribusikan secara gratis kepada warga Toronto.

Channel 7 Israel mengkritik keras, upaya Islamic Center Kanada dalam mengajarkan tauhid. Mereka menilai, ajaran tersebut telah mengusik keyakinan kelompok Yahudi dan Kristen. Tak hanya itu, kelompok Yahudi dan Kristen juga menggugat direktur transportasi Toronto yang mengizinkan lembaga dakwah Islam membagi-bagikan buletin dakwah Islam di stasiun kereta api.

Sementara itu, juru bicara Islamic Center Kanada mengatakan, seruan kalimat Tauhid yang ada di situs didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan tidak dalam upaya mendorong aksi 'terorisme' atau gerakan 'anti-semit.'

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement