REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Keuangan mikro syariah merupakan kesempatan bagi perbankan syariah untuk mengembangkan produk yang belum banyak dikenal. Keuangan ini juga dapat mendukung kegiatan kewirausahaan sosial, juga investasi jangka panjang melalui dana sosial.
Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak, mengungkapkan hal ini. Menurutnya, keuangan mikro syariah adalah sesuatu yang berkutat pada inklusi keuangan, kewirausahaan, dan pembagian risiko melalui mitra keuangan.
"Dalam beberapa tahun, beberapa lembaga keuangan mikro telah memberi layanan pada Muslim dengan penghasilan rendah dan memenuhi kebutuhan mereka akan produk yang konsisten dengan prinsip keislaman," kata Najib saat menjadi pembicara di Global Donors Forum di Malaysia, Kamis (26/4), seperti dilansir laman Bernama.
Meskipun mengalami kemajuan di berbagai bidang, ia mengungkapkan lembaga syariah belum berhasil membuat hada keuangan diakses secara luas kepada orang duafa. Lembaga keuangan juga belum berhasil mendorong turun kemiskinan di dunia.
Najib mengungkapkan jantung keuangan syariah adalah semangat filantropi sejati yang meliputi baik praktek pembiayaan maupun bisnis. Hal ini dilakukan sambil memegang potensi untuk mengubah kehidupan miliaran penduduk miskin secara global.
Inovasi keuangan dapat dilakukan secara sederhana, ungkap Najib, yaitu diarahkan melalui pemberdayaan orang-orang yang tidak mendominasi, untuk merevolusi dunia. Fokus keuangan syariah haruslah proposisi nilai itu sendiri, bukan hanya memajukan aset.