REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Michael Tene, membenarkan ada rencana untuk membuka konsul kehormatan di Ramallah Palestina. "Memang benar ada rencana untuk membuka konsul kehormatan di Ramallah, namun demikian, semua masih dalam proses dan prosesnya baru persiapan di dalam negeri," kata Tene saat dihubungi Republika melalui sambungan telepon, di Jakarta, Senin (30/4).
Meski begitu, ia belum dapat membeberkan bagaimana proses persiapan dan siapa orang yang akan menjadi konsul kehormatan di sana. Karena proses tersebut merupakan hal yang internal. "Namun yang perlu diingat, penunjukkan konsul kehormatan berbeda dengan konsulat dirjen dan lain-lain," kata Tene.
Konsul kehormatan, katanya, harus warga setempat dari Palestina itu sediri. "Jadi, kita minta warga Palestina yang memenuhi syarat untuk menjadi konsul kehormatan," ujarnya.
Rencana tersebut, lanjut Tene, merupakan suatu bentuk dukungan pemerintah RI terhadap perjuangan dukungan warga Palestina memeroleh kemerdekaannya. "Proses sedang bergulir, mudah-mudahan secepatnya terealisasi," kata Tene tidak menjelaskan tenggat waktu kapan konsul kehormatan segera hadir di Ramallah.