REPUBLIKA.CO.ID, SANGATTA, KALTIM -- Para peternak sapi yang tergabung dalam Kelompok Tani 'Suka Maju' di RT 05, Dusun Kabo Jaya Desa Swargabara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur mengeluh karena sering kehilangan hewan ternaknya.
Karim didampingi Ketua Kelompok Tani 'Suka Maju', Rabu mengatakan, pihaknya sudah melapor ihwal kehilangan ternak mereka ke Polsek Sangatta. "Setiap kejadian, termasuk yang terjadi sekitar dua minggu lalu, langsung kami laporkan, tetapi sampai sekarang belum ada informasi tindaklanjutnya," katanya.
Yang membuat Karim dan rekan-rekanya kecewa, ternak sapi yang dicuri adalah yang sedang hamil tua dan tidak lama lagi melahirkan. Karim mengatakan, saat ditanyakan lagi ke kantor polisi, pihaknya diharuskan menyertakan surat sebagai anggota kelompok tani dan anggota (lain) yang kehilangan sapi diharuskan datang langsung.
"Yang menjadi masalah sekarang karena saya sedang bekerja sebagai tenaga harian lepas di perusahaan di Sangatta, sehingga tidak bisa hadir langsung ke kantor polisi," ungkapnya.
Mestinya, menurutnya, urusan ini bisa diwakilkan kepada yang dipercayakan, yakni dengan membawa surat rekomendasi dari Ketua RT dan Kepala Desa Swargabara.
"Mudah-mudahan polisi bisa menerima cara ini," harap ketua kelompok tani, Miardi, yang juga Ketua RT 05, Dusun Kabo Jaya itu.
Ia mengatakan, sapi-sapi di perternakan mereka yang hilang tersebut merupakan bantuan dari dana APBN Dirjen Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia, dan disalurkan melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2010 sebanyak 39 ekor untuk 24 anggota kelompok tani Suka Maju.