REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG- Kondisi Mesuji masih mencekam setelah terjadi pembakaran atas kantor Pemkab setempat oleh massa yang diduga pendukung Wakil Bupati nonaktif Ismail Ishak.
Menurut sejumlah warga Mesuji, saat dihubungi dari Bandarlampung, Kamis, kondisi daerah mereka masih mencekam.
"Kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan," kata salah satu warga Mesuji, Kurniawan. Ratusan orang yang diyakini pendukung Ismail Ishak melakukan pembakaran kantor Sekda Pemkab Mesuji dan perkantoran lainnya.
Menurutnya, suasana mencekam sudah terjadi sejak Kamis malam. Sekelompok warga memasang spanduk di kantor Pemkab yang berisikan ancaman kepada pemerintah setempat, seperti akan membubarkan Pemkab Mesuji jika Ismail Ishak sampai dipecat.
Sebelumnya, Bupati Mesuji Khamamik saat ditemui di Bandarlampung, enggan berkomentar soal pemecatan Ismail Ishak dari jabatannya karena tersandung kasus karupsi menerima suap untuk pembahasan APBD tahun 2006 lalu.
"Wah, kalau masalah itu bukan wewenang saya, saya tidak mengetahui masalah pemecatan beliau, sepenuhnya bukan kapasitas saya untuk bicarakan masalah itu," kata Khamamik.
Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Berlian Tihang, Wakil Bupati Mesuji Ismail Ishak yang menjadi terpidana, secara otomatis diberhentikan dari jabatannya.
"Aturannya sudah jelas ya, Wakil Bupati Mesuji Ismail Ishak dan keluarganya pasti mengerti aturan tersebut. Kalau kita tidak menjalankan mekanisme itu, nanti pemerintah menyalahi aturan yang berlaku," katanya.