REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS – Dua ledakan kembali terjadi di Suriah, salah satunya di Kota Aleppo, Sabtu (5/5). Ledakan tersebut terjadi sehari setelah utusan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Liga Arab, Kofi Annan, berbicara soal rencana PBB tentang perdamaian di Suriah.
"Ledakan di Aleppo, berada di salah satu daerah termiskin, Tala Azaziya," kata reporter Al-Jazeera, Anita McNaught, Sabtu (5/5).
Lembaga Hak Azasi Manusia Suriah yang berbasis di London, Inggris, mengatakan sedikitnya lima orang tewas dalam ledakan tersebut.
Sebelumnya, di pusat Kota Damaskus tepatnya di Jalan Raya Syariah Al-Thawra, juga telah terjadi ledakan. Diduga ledakan bersumber dari bahan peledak yang dilekatkan pada kendaraan militer.
Juru Bicara Kofi Annan, Ahmad Fawzi, mengatakan pada konferensi PBB di Jenewa, Jumat (4/5) kemarin, rencana utusan PBB untuk melakukan genjatan senjata di Suriah sudah berjalan dengan baik, akan tetapi tak dapat diselesaikan dengan segera. "Krisis yang berlangsung lebih dari setahun, tidak dapat diselesaikan dalam sehari atau sepekan," kata Fawzi.
Rencana gencatan senjata tersebut, lanjut dia, bertujuan untuk mengakhiri kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah setempat kepada demonstran yang menginginkan Presiden Suriah Bashar Al-Assad segera mundur.