Senin 07 May 2012 11:37 WIB

Youth on The Move: Saatnya Kaum Muda Menjadi Agen Perubahan

Red: Heri Ruslan
Palang Merah Indonesia
Foto: pmi
Palang Merah Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,  Rabu, 28 Maret 2012. Suhu politik di Kota Jakarta Memanas. Ribuan mahasiswa dan buruh ke jalan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Bentrokan pun tak terhindarkan.

Dua pendemo yang menolak kenaikan harga BBM mengalami luka-luka. Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) segera menolong dan membawanya ke dalam ambulans agar bisa secepatnya mendapat perawatan medis di rumah sakit.

Namun, aparat keamanan meminta agar kedua pasien yang dibawa ambulans PMI itu dipindahkan ke mobil tahanan. Aparat keamanan menduga ambulans PMI ikut menyuplai batu untuk para demonstran saat itu.

Ambulans PMI juga pernah sasaran timpukan batu massa ketika menolong korban saat peristiwa ‘Kerusuhan Makam Mbah Priok’ pada 14 April 2010, meski kemudian berhasil mengevakuasi jenasah korban yang menjadi sasaran amuk massa saat itu. PMI kemudian ditunjuk pemerintah sebagai pihak untuk melakukan investigasi kemanusiaan peristiwa Tanjung Priok itu.

Kejadian di atas menjadi saksi dari sekian banyak kasus yang memperlihatkan bagaimana tim medis masih sulit mendapatkan akses untuk memberikan pertolongan bagi warga. Akses yang aman untuk memberikan pertolongan ternyata bukanlah hal mudah. Padahal, akses menjadi kunci utama berhasil tidaknya upaya penyelamatan korban.

Mengapa bisa terjadi demikian? Karena akses yang aman untuk tim medis hanya dapat diperoleh jika ada kepercayaan dari banyak pihak bahwa tim medis tersebut bersikap netral dalam memberikan bantuan. Netralitas menjadi kunci penting bagi semua pihak untuk mendapatkan akses, termasuk Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (Gerakan).

Prinsip netralitas, terutama saat memberikan bantuan perlu ditanamkan sejak dini kepada generasi muda. Masyarakat perlu mendapat pemahaman bahwa bantuan-bantuan kemanusian yang dilakukan oleh Gerakan di seluruh dunia adalah netral sesuai Tujuh Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, yakni: Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan, dan Kesemestaan. 

Oleh karenanya, memperingati Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia yang jatuh pada 8 Mei, Gerakan mengusung tema besar yaitu “Youth on The Move”. Di Indonesia, PMI sepakat mengangkat tema “Kaum Muda sebagai Agen Perubahan” dengan menggerakkan generasi muda untuk terus melakukan aksi-aksi kemanusiaan dengan semangat Netralitas. Menandai ajakan ini, PMI mengemas kegiatan bertajuk "PARADE LAMPION PALANG MERAH" dengan tujuan untuk menyosialisasikan Lambang Palang Merah sebagai lambang yang netral sekaligus ajakan kepada seluruh generasi muda untuk mulai sejak hari ini melakukan aksi-aksi kemanusiaan untuk membantu sesama.

Parade Lampion Palang Merah ini akan digelar pada Rabu, 8 Mei 2012 dan berlangsung sejak pukul 20.00 hingga 21.00, dipusatkan di Halaman Balaikota DKI Jakarta dan berjalan menyusuri Jalan Medan Merdeka Selatan-Thamrin-Tugu Tani. Kegiatan ini akan diikuti oleh 750 orang terdiri dari anggota PMR dan Relawan, Staf PMI dan perwakilan Perhimpunan Nasional yang ada di Jakarta. (adv)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement