REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ribuan siswa sekolah dasar (SD) di Kota Cirebon mengikuti Ujian Akhir Nasional (UN), Senin (7/5). Aksi saling mencontek di antara siswa mewarnai pelaksanaan UN di hari pertama.
Seperti yang terjadi di SDN Argasunya, Kota Cirebon. Meski terdapat dua pengawas di setiap kelas, namun sejumlah siswa terlihat asyik saling mencontek. Mereka saling berbisik dengan teman, baik di belakang maupun samping mereka.
Sedangkan guru pengawas, justru terlihat mengobrol di depan kelas. Karenanya, mereka tidak mengetahui aksi saling mencontek yang dilakukan para siswa.
Sementara itu, pelaksanaan UN juga sempat terganggu dengan hujan deras yang mengguyur Kota Cirebon sejak pagi hari. Kondisi tersebut seperti yang terlihat di SDN Kedung Krisik. Di sekolah tersebut terdapat dua ruang kelas yang atapnya bocor.
Akibatnya, tetesan air dari atap yang bocor pun membasahi ruang kelas. Sejumlah siswa terpaksa memajukan kursi dan meja mereka untuk menghindari tetesan hujan. Kondisi itu berlangsung sekitar setengah jam sebelum ujian berakhir.
Walikota Cirebon, Subardi, saat meninjau pelaksanaan UN di kedua sekolah tersebut menyatakan, secara umum pelaksanaan UN tingkat SD berlangsung dengan baik. Dia berharap, kondisi tersebut akan berlangsung hingga hari terakhir pelaksanaan UN.
‘’Semoga kondisi ini bisa bertahan hingga Un selesai,’’ kata Subardi.
Pelaksana Tugas Harian (Plh) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Dana Kartiman, menyebutkan, jumlah peserta UN tingkat SD dan MI di Kota Cirebon mencapai 7.100 siswa. Mereka akan mengikuti UN selama tiga hari.
‘’Untuk soal UN tingkat SD, hanya satu tipe,’’ tandas Dana.