Senin 07 May 2012 16:36 WIB

AS Getol Bujuk India Pangkas Lagi Impor Minyak Iran

Rep: Lingga Permesti/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Minyak Iran/ilustrasi
Foto: cbsnews.com
Minyak Iran/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI-- Amerika Serikat (AS) terus berupaya menggalang dukungan negara lain untuk menekan sanksi terhadap Iran. Untuk alasan itu, AS melalui Menteri Luar Negeri, Hillary Clinton, berkunjung selama tiga hari ke negara pengimpor minyak Iran terbesar kedua, India, Senin (7/5), demi mendekati India dan mempersempit pengabaian sanksi keuangan AS.

Hillary mengatakan, AS ingin memperketat jerat sanksi ekonomi terhadap Iran agar mau kembali ke meja perundingan atas program nuklirnya. "Kami berpikir India sebgai negara yang menggunakan diplomasi terhadap permsalahan ini, tentu akan mengurangi pembelian minyak Iran,"kata Hillary dalam pertemuannya di India bagian timur Kota Kolkata.

Hillary memuji langkah-langkah yang dilakukan India sejauh ini, tetapi ia berharap negara itu mau memotong impor minyak Iran lebih banyak lagi. India mengipor minyak mentah Iran untuk memenuhi kebutuhan energinya. Sebelumnya, India menolak sanksi Barat tersebut, namun secara pribadi telah mendorong perusahaan penyuling lokal untuk mulai mengurangi impor minyak dari Iran sebesar 15 hingga 20 persen.

Pemerintah India telah mendesak perusahaan milik negara Mangalore Refinery & Petrochemicals Ltd dan perusahaan swasta Essar Oil Ltd untuk memangkas impor minyak Irannya sampai Maret 2013. Langkah itu diambil akibat tingginya tekanan dari AS dalam rangka mengakhiri program nuklir Iran.