REPUBLIKA.CO.ID, Surabaya -- Program Transmigrasi Dinas Sosial Jawa Timur (Jatim) dinilai belum memiliki data keberhasilan. Oleh sebab itu, Dewan Provinsi Jatim meminta program transmigrasi ke luar Jatim dihentikan oleh Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Jatim.
Menurut Anggota Komisi E DPRD Jatim, Ahmad Jabir, permintaan penghentian program transmigrasi dilakukan, karena sampai saat ini, pemerintah tidak memiliki data keberhasilan program tersebut. Menurut Jabir, jika memang tidak ada ukuran data tentang keberhasilan program ini, seharusnya tidak diteruskan lagi. Sebab, dikuatirkan program ini hanya memindahkan orang miskin ke luar daerah.
Menurutnya, program transmigrasi ini tujuannya untuk meningkatkan taraf hidup. Taraf hidup sendiri dapat dilihat dari peningkatan pendapatan per kapita warga yang ikut program transmigrasi. Namun, Disnakertrans hingga saat ini belum dapat memberikan data tersebut. Oleh sebab itu, program ini tidak akan dapat dikatakan berhasil atau tidak.
"Sampai data tersebut tidak dapat diberikan, kita meminta program ini dihentikan," kata Jabir, Selasa (8/5). Jabir menambahkan, jika Disnakertrans mengacu pada kembali atau tidaknya transmigran sebagai indikator keberhasilan, hal itu tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Dikatakannya, banyak transmigran yang terlanjur dikirim ke daerah transmigrasi, tidak dapat pulang karena bertambah miskin. Oleh sebab itu, dewan meminta ada data riil terkait program transmigrasi ini. Sampai data tersebut belum ada, program transmigrasi sebaiknya dihentikan.