Kamis 10 May 2012 18:02 WIB

Pesawat 'Dibajak', Bandara A Yani Ditutup Sejam

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Dewi Mardiani

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pesawat Boeing 737 - 800 NG milik Miko Internasional Airlines dibajak oleh lima orang teroris bersenjata api (senpi). Dengan tangkas personil TNI segera bergerak, bandara Ahmad Yani Semarang pun ditutup selama sejam. Namun, peristiwa tersebut hanyalah simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat Dirgantara Raharja ke-66.

Latihan digelar oleh PT Angkasa Pura 1 di bandara Ahmad Yani Semarang. Rangkaian simulasi teroris tersebut berlangsung sekitar 15 menit. General Manajer PT Angkasa Pura 1, Priyo Jatmiko mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menguji standar operasi prosedur. "Standar setiap bandara yang memiliki tata cara untuk menangani kondisi darurat dengan pedoman airport emergency plan," ujarnya, Kamis (10/5).

Meski mengaku siap, Priyo mengatakan pihanya berharap tak akan terjadi aksi teror secara nyata. "Semoga tidak ada kejadian seperti tadi. Tapi jika memang benar terjadi, kami sudah siap," tuturnya.

Prosesi latihan dimulai dengan simulasi pesawat yang mengalami kerusakan. Trouble engine terjadi saat pesawat berada di ketinggian 200 kaki. Pendaratan darurat pun direncanakan tepat di Landasan Bandara Ahmad Yani. Di dalam pesawat, para penumpang histeris karena lima orang teroris membajak pesawat yang mereka tumpangi. Pesawat dipasangi bom. Teroris mengancam akan membunuh penumpang.

Unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadaman Kebakaran (PKP-PK) beraksi. Saat pesawat mendarat, TNI pun mulai bergerak. Mereka mengepung pesawat dan segera dapat menangkap para teroris. Tim penjinak bom kemudian bergegas mematikan bom di badan pesawat. Mesin pesawat yang memercikan api segera ditangani tim pemadam. Para penumpang segera dilarikan ke rumah sakit dengan menggunakan mobil ambulans dan helikopter milik bandara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement