REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementrian Perhubungan mengatakan, cuaca berawan saat Sukhoi Superjet 100 terbang dari Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Lapangan Udara TNI AU Atang Senjaya, Bogor.
"Ada awan comulunimbus lima per delapan dengan jarak pandang empat ribu," ungkap Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Harry Bakti, Kamis (10/5).
Tapi, ia menekankan jalur yang dilewati pesawat buatan Rusia tersebut merupakan jalur yang biasa digunakan. Walau tidak biasa dilewati pesawat komersial, ia mengatakan pesawat TNI dan dengan tujuan khusus biasa melewati jalur tersebut.
Sebelumnya, Sukhoi Superjet 100 jatuh di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Rabu (9/5). Pesawat ini jatuh 12 menit setelah pesawat take off, sekitar pukul 14.33 WIB.
Sukhoi Superjet 100 sudah mengantongi izin dari tiga lembaga. Untuk melakukan roashow di Indonesia, Sukho Superjet 100 ini mendapat izin terbang dari Kementerian Luar Negeri, Tentara Nasional Indonesia dan Kemenhub.
Pesawat ini sudah mendapat sertifikasi dari otoritas penerbangan Rusia, Russian Certification Institute (IAC AR) 2011 lalu. Pada Februari 2012, pesawat ini juga mendapat sertifikasi dari European Aviation Safety Agency (EASA). Karena itu, pesawat tersebut sudah digunakan beberapa maskapai penerbangan di berbagai negara, di antaranya maskapai penerbangan Armenia.