REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Rusia berharap insiden jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet100 di Indonesia tak berdampak pada penjualan.
"Kami berharap insiden di Jakarta tak akan mempengaruhi pemesanan Superjet. Jet yang menabrak gunung tersebut, sebelumnya juga sudah terdaftar di Departemen Perindustrian dan Perdagangan Rusia. Olah karenanya penyelidikan akan terus dilakukan terkait percobaan penerbangan tersebut," ujar sumber resmi yang dekat dengan kementerian.
Namun seorang ahli pesawat Aleksei Sinitsky pesimis akan hal tersebut. Menurutnya tak akan ada yang menutup mata pada kejadian tersebut. Akan tetapi menurutnya, semua kembali pada masing-masing pemesan.
Kepala Perusahaan Konsiltan Infomost Boris Rybak berpendapat, bahwa jatuhnya pesawat tak akan mempengaruhi penjualan pesawat baru Rusia tersebut. Menurutnya itu adalah kecelakaan ketika sebuah pesawat baru mengalami tabrakan selama uji coba atau saat pertama pengoperasian.
" Program SSJ 100 mendapat dukungan politik yang serius, termasuk dalam bidang penjualan. Penjualan tidak bergantung pada karakteristik baik komersil maupun teknis pesawat," kata dia.
Sementara Direktur Pusat Analisis Strategi dan Teknologi Ruslan Pukhov mengatakan, kecelakaan tersebut tentu akan memperlambat program Sukhoi dan merusak reputasi. Namun Rusia juga tak akan menghentikan program penjualan SSJ 100 baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri.