Selasa 15 May 2012 07:03 WIB

Sabetan Parang Warnai Hari Pattimura di Ambon

Red: Hazliansyah
Penusukan. Ilustrasi
Foto: .
Penusukan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Bentrokan massa kembali terjadi di Kota Ambon. Bentrokan ini terjadi saat masyarakat memperingati hari pahlawan nasional Thomas Matulessy alias Pattimura, Selasa.

Lebih dari 11 kendaraan roda dua dibakar dan korban luka-luka diperkirakan mencapai puluhan orang.

Bentrokan ini bermula dari iring-iringan rombongan penari cakalele yang membawa obor Pattimura dari Negeri Batumerah yang akan diserahkan secara estafet ke masyarakat Mardika. Namun tanpa diduga terjadi keributan dengan warga yang sedang berdiri di tepi jalan.

Akibatnya obor-obor bambu yang dibawa rombongan penari ini dilemparkan ke arah penonton hingga mengakibatkan sejumlah orang mengalami luka bakar. Dalam sekejap mata, aksi saling lempar dengan batu dan benda keras lainnya terjadi.

"Saya terkena lemparan obor di bagian pinggang hingga terbakar dan satu rumah di perbatasan dua negeri ini juga terbakar," kata Rein Leohena, salah satu korban di RS Bhakti Rahayu Ambon.

Menurut Rein, sejumlah penonton juga terkena luka di tangan dan kaki akibat terkena sabetan benda tajam berupa parang yang diselipkan dalam bambu.

Ratusan personil Brimob, Dalmas, Shabara dan TNI Angkatan Darat dilengkapi peralatan lengkap dan kendaraan taktis seperti water canon, mobil barakuda serta panser berusaha menghalau massa dari kawasan jalan Jenderal Sudirman hingga jalan Rijali.

Meski dilempari massa, Kasdam XVI/Pattimura terlihat turun langsung ke TKP untuk memimpin anak buahnya melakukan pengamanan.

Sementara Ketua Sinode GPM, Pendeta John Ruhulessin berulang kali memenangkan massa dan mengimbau mereka untuk tidak melakukan tindakan anarhis, termasuk melakukan pemblokiran kalan, membakar ban atau melemparai aparat keamanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement