REPUBLIKA.CO.ID, CIDAHU -- Setelah enam hari berjibaku dihutan, dan kurang makan, 10 personel Korp Pasukan Khusus (Kopassus), turun gunung. Tetapi masih menyisakan lima personel terbaik mereka untuk menuntaskan evakuasi SSJ 100 yang menabrak Gunung Salak.
"Hari ini ditargetkan untuk selesai evakuasinya," ujar salah satu anggota Komando 2 Kopassus, Letnan Gatot S, di dapur umum Basarnas, Cidahu, Selasa (15/5).
Gatot mengatakan, Kopassus sudah mendapatkan kepastian untuk fokus pada pencarian Kotak Hitam, yang menjadi kunci masuk bagi Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk dapat menyelidiki penyebab pesawat asal Rusia tersebut menabrak gunung.
"Kami perkirakan, kotak tersebut ada di sekitar tebing dalam," kata Dia.
Ia menceritakan, belum ada yang dapat menjangkau dalamnya tebing tersebut. Pasalnya tali yang digunakan untuk menuruni tebing tersebut, tak pernah sampai ke dasarnya. Padahal tali panjat yang digunakan, sudah disambung empat kali, sepanjang 30 meter, setiap sambungannya. "Empat kali nyambung tali, tak pernah sampai (ke dasar)," kata dia.
Gatot-pun berharap, lima personel yang ditinggalkan tidak mengecewakan. Dirinya yakin, personel yang dipimpin oleh Letnan Akbar Faisal untuk menemukan Kotak Hitam tersebut, tidak mengecewakan korps baret merah tersebut.
"(Letnan) Faisal Akbar yang pimpin penurunan, tadi pagi sudah mulai turun," tuntasnya.