REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang ilmuwan Amerika Serikat, Niam Chomsky mengecam serangkaian serangan yang dilakukan AS lewat Pesawat Drome ke beberapa negara. Chomsky mengatakan, jika pemerintahan George W Bush melakukan penculikan dan penyiksaan, kini Gedung Putih, di bawah kepemimpinan Barack Obama melakukan pembunuhan terhadap warga sipil.
"Jika Bush bersama koloninya tidak menyukai seseorang, mereka bakal menculik dan mengirimnya ke ruang penyiksaan. Tapi, dalam Pemerintahan Obama, ketika mereka berlawanan dengan seseorang, mereka bakal membunuh, sehingga tidak harus memiliki ruang penyiksaan di semua negeri," kata Chomsky kepada Democracy Now, Senin (14/5) kemarin.
Seperti dikutip Presstv, Chomsky mengkritik terbunuhnya ulama kelahiran Amerika, Anwar Al-Awlaki dalam serangan pesawat AS tak berawak di Yaman. "Beliau (Awlaki) gugur, pria di sampingnya juga tewas. Tidak lama setelah itu, anaknya juga ikut dibunuh. Sekarang, pascaterbunuhnya Awlaki, banyak perdebatan bila ia adalah warga negara Amerika," sebut Chomsky.
Chomsky juga menyayangkan pemberitaan di media massa atas terbunuhnya Awlaki. "Tapi, Anda tahu judul surat kabar New York Times, misalnya, ketika ia (Awalaki) tewas, seolah mengatakan Barat merayakan kematian ulama radikal," sebut dia.
"Ini bukan kematian, tapi pembunuhan. Dan Barat merayakan pembunuhan tersangka, padahal pembunuhan terhadapnya adalah pelanggaran hak tanpa melalui proses hukum dan peradilan yang adil dan cepat."