REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) terus memacu generasi muda untuk terus berinovasi dengan menyelenggarakan berbagai kompetisi tingkat nasional. "Berbagai macam kompetisi kami adakan untuk mengenalkan dunia technopreneur kepada generasi muda. Salah satunya dengan kompetisi inovasi tingkat nasional yang diikuti seluruh universitas yang ada," ujar Deputi Menteri Negara Riset dan Teknologi Bidang Pendayagunaan Iptek, Idwan Suhardi, di Jakarta, Rabu (16/5).
Idwan mengatakan pemenang kompetisi itu akan mendapat hadiah berupa uang tunai senilai Rp50 juta yang digunakan untuk merealisasikan proposal yang diajukan mahasiswa tersebut. Pada 2011, masuk sebanyak 338 proposal, dan setelah proses seleksi, terdapat 30 proposal yang terpilih yang akan mendapatkan pelatihan. Namun setelah dilakukan seleksi lanjutan, hanya 15 proposal yang disetujui.
"Kemenristek juga memfasilitasi mereka untuk berkompetisi di kancah internasional, seperti Global Initiative Through Science and Technology (GIST)," katanya. Meski demikian, Kemenristek tidak mempunyai target berapa banyak akan menciptakan penemu muda pada tahun-tahun yang akan datang.
"Ada tiga komponen utama dalam inovasi yakni sumber daya manusia, budaya dan sumber daya alam. Indonesia memiliki budaya dan sumber daya alam, namun sayangnya daya saingnya belum terlalu tinggi," ujarnya. Menurut dia, untuk menciptakan lebih banyak penemu muda, perlu adanya program secara masif dengan melibatkan semua pihak. Tanpa itu semua, sulit diperkirakan berapa banyak penemu muda yang muncul.