Kamis 17 May 2012 19:58 WIB

Tim SAR Belum Temukan FDR

Rep: Asep Wijaya/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Tim SAR Gabungan Danrem 061 Surya Kencana Kolonel Infantri AM Putranto (kanan), menerima kotak hitam (Black Box) pesawat Sukhoi Super Jet 100 (SSJ-100) dari komandan tim Kopassus penemu kotak hitam (Black Box) pesawat Sukhoi Super Jet 100 (SSJ-100) L
Ketua Tim SAR Gabungan Danrem 061 Surya Kencana Kolonel Infantri AM Putranto (kanan), menerima kotak hitam (Black Box) pesawat Sukhoi Super Jet 100 (SSJ-100) dari komandan tim Kopassus penemu kotak hitam (Black Box) pesawat Sukhoi Super Jet 100 (SSJ-100) L

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim SAR belum menemukan Flight Data Recorder (FDR) yang diduga berada tidak jauh dari temuan ekor pesawat Sukhoi Superjet 100. Komponen black box atau kotak hitam itu tersebut sangat penting untuk ditemukan guna mengungkap data penerbangan pesawat asal Rusia itu.

Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya Daryatmo, mengatakan, hingga saat ini, FDR masih belum ditemukan. Seharusnya, ujar dia, FDR berada tidak jauh dari lokasi penemuan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang ditemukan Selasa, (15/5) kemarin.

"Karena keduanya merupakan satu kesatuan yang berada di ekor pesawat," ujar Daryatmo di hadapan sejumlah wartawan di ruang Media Center Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Daryatmo menduga, barangkali lantaran ekor pesawat yang tidak utuh lagi menyebabkan FDR terpental ke suatu titik. Namun, ujar dia, petugas evakuasi yang telah menjangkau radius seratus meter dari lokasi temuan puing ekor pesawat, tetap tidak menemukan FDR.

Lebih lanjut Daryatmo mengungkapkan, sebenarnya target untuk menemukan FDR yang dicanangkan pihaknya adalah hari ini, Kamis (17/5). Tapi, karena medan yang dilalui terbilang sulit dan bangkai pesawat sudah tidak ada yang utuh lagi, maka target waktu pun diperpanjang.

"Target waktunya belum bisa dipastikan, namun petugas di lapangan akan terus mencari FDR hingga ketemu," tegas Daryatmo mengakhiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement