REPUBLIKA.CO.ID,MADRID--Tak salah bila arsitek Real Madrid, Jose Mourinho lebih mengutamakan Karim Benzema dibanding Gonzalo Higuain.
Sepanjang musim 2011/2012, Benzema tampil baik dan mampu memenuhi ekspektasi Mourinho. Terbukti sepanjang musim ini, dia melesakkan 37 gol untuk timnya di segala kompetisi.
Pemain berkebangsaan Prancis keturunan Aljazair itu menjadi senjata mematikan Madrid ketika mengoyak jala lawan. Alhasil musim ini Los Blancos mampu meraih gelar juara La Liga Spanyol. Mereka mengalahkan musuh abadinya, Barcelona, dengan mencetak 100 poin dan 121 gol.
Hal ini menjadikan Madrid muncul sebagai klub dengan dua rekor baru di Negeri Matador. Pada musim sebelumnya, pemain kelahiran Lyon, Prancis, 19 Desember 1987 itu mampu mempersembahkan titel Copa del Rey alias Piala Raja.
Dedikasi Benzema bagi timnya tidak bisa dinafikan. Hal itu merujuk pada keputusan Benzema saat kompetisi memasuki bulan Ramadhan. Ketika itu, meski harus menjadi starter dan menjalani latihan berat, Benzema tetap menjalankan puasa. Kengototannya untuk menunaikan ajaran Islam itu menimbulkan kekhawatiran bagi tim medis Los Merengues.
Tidak heran kalau tim dokter Madrid terus memantau perkembangan fisiknya. Bersama Mesut Ozil, Sami Khedira, Hamit Altintop, Nuri Sahrin, dan Lassana Diarra, Benzema diawasi secara ketat dengan penambahan asupan nutrisi khusus.
Tujuannya agar performanya tidak drop, namun ibadah puasa tetap jalan. Dengan pemberian nutrisi tambahan mereka diharapkan tidak mengalami dehidrasi selama puasa.