REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH---Puluhan orang yang sedang memancing di batu pemecah ombak pinggir Pantai Ulee Lhue, Kota Banda Aceh, berlarian ke arah jalan raya saat badai tiba-tiba melanda perairan laut wilayah tersebut, Kamis.
Bukan hanya pemancing, puluhan kapal nelayan yang hendak ke tengah laut terpaksa berbalik arah untuk merapat kembali ke dermaga ketika angin kencang dan gelombang tinggi tiba-tiba melanda perairan sebelah utara provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa itu.
Yusuf (34) seorang warga, menyatakan waktu memancing, tiba-tiba angin kencang dan gelombang tinggi menerjang batu pemecah ombak di garis pantai Ulee Lhue.
"Tidak mungkin kita bisa bertahan, karena ombaknya cukup tinggi dan dikhawatirkan dapat terseret ke laut," katanya menjelaskan.
Apalagi, badai di perairan laut itu bisa terjadi secara tiba-tiba dan sangat riskan bagi keselamatan pemancing yang biasanya beraktivitas di batu pemecah ombak pantai Ulee Lhue.
Saiful Bahri, nelayan Ulee Lhue juga menyatakan terpaksa kembali ke dermaga saat melihat gelombang laut mulai pecah dan angin bertiup kencang untuk keselamatan.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat terutama nelayan tradisional untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya gelombang tinggi yang mencapai tiga meter di perairan laut wilayah Aceh.
"Tinggi gelombang secara umum di perairan laut Aceh perlu diwaspadai, karena berdampak pada keselamatan dunia pelayaran, terutama kapal-kapal kecil nelayan penangkap ikan," kata pejabat Kasi observasi dan informasi BMKG stasiun Blang Bintang Suprapto.