Jumat 25 May 2012 08:13 WIB

Berani Lawan Israel, Inilah Pujian Ahmadinejad untuk Hizbullah

Rep: Gita Amanda/ Red: Endah Hapsari
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.
Foto: Vahid Salemi/AP
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN-- Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad memuji perlawanan Hizbullah terhadap Israel. Menurutnya Hizbullah telah berhasil memusnahkan delusi rezim Tel Aviv 12 tahun lalu di Lebanon Selatan.

Ahmadinejad menyatakan kekagumannya atas tindakan Hizbullah terhadap Israel 12 tahun silam. Menurutnya, pembebasan Lebanon Selatan oleh gerakan perlawanan tersebut meletakan kemenangan besar bagi Lebanon. Ini merupakan simbol kebangkitan umat muslim yang bertujuan membela hak hukum mereka. 

"Ini simbol umat Islam melawan penindasan, hegemoni, dan pendudukan," kata Ahamadinejad dalam sebuah pesan pada Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah.

Pesan tersebut disampaikan oleh Duta Besar Iran untuk Beirut Ghazanfar Roknabadi, saat ulang tahun ke-12 penarikan Israel dari Lebanon Selatan. Pada 25 Mei 2000 lalu, Hizbullah terlibat perang 33 hari untuk membebaskan Lebanon Selatan dari cengkeraman Israel.

Dalam pesan tersebut, Ahmadinejad juga menyampaikan ucapan selamat pada Hizbullah dan Pemerintah Lebanon. Menurutnya, penghancuran rezim zionis Israel dilakukan oleh para pemberani. "Mereka berhasil mengguncang fondasi pendudukan, agresi dan penindasan di seluruh dunia. Ini merupakan kabar gembira berupa kemenangan melawan tindakan salah," kata dia. 

Menurut Ahmadinejad, epik pembebasan Lebanon Selatan adalah wujud pengorbanan, resistensi dan tekad Lebanon. Tujuannya untuk mencari martabat, kehormatan dan kemerdekaan demi keadilan. Peristiwa ini diharapkan dapat menjadi peringatan untuk memusnahkan penindasan bagi semua bangsa dan menjunjung perdamaian.

sumber : press.tv
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement