Jumat 25 May 2012 15:10 WIB

Cegah Coret-coretan, Siswa di Kudus Wajib Pakai Batik Saat Kelulusan

Sekumpulan siswa-siswi SMP berarak-arakan menggunakan motor dengan baju seragam penuh coretan, merayakan kelulusan mereka.
Foto: Antara
Sekumpulan siswa-siswi SMP berarak-arakan menggunakan motor dengan baju seragam penuh coretan, merayakan kelulusan mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Siswa SMA Negeri 2 Kudus, Jawa Tengah, diwajibkan memakai pakaian batik ketika mendampingi orang tuanya mengambil surat pengumuman kelulusan ujian nasional (UN) Sabtu (26/5). Hal ini dimaksudkan guna menghindari aksi coret-coret seragam sekolah untuk merayakan kelulusan.

"Sebetulnya, sekolah hanya mengundang orang tua murid untuk mengambil surat pengumuman kelulusan. Akan tetapi, jika ada siswa yang ikut mendampingi orang tuanya diwajibkan memakai pakaian batik," kata Kepala SMA Negeri 2 Kudus, M Zainuri, di Kudus, Jumat.

Kebijakan tersebut bertujuan untuk menghindari kemungkinan adanya siswa yang berencana melakukan coret-coret baju seragam sekolah atas kelulusannya. "Secara tegas, sekolah melarang siswa melakukan coret-coret baju seragam sekolah. Jika ada siswa yang melanggar, ijazahnya akan ditahan," ujarnya.

Selain itu, pihak sekolah juga berencana memberikan pengumuman kelulusan UN pada sore hari, yakni sekitar pukul 16.15 WIB. Dengan sejumlah upaya tersebut, diharapkan tidak ada siswa yang terprovokasi melakukan aksi coret-coret baju seragam sekolah.

"Jika baju seragamnya tidak dimanfaatkan lagi, lebih baik disumbangkan kepada orang yang membutuhkan," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement