REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Puluhan karyawati pabrik garmen CV Karunia Cageundang, Cianjur, Jabar, Jumat, mengalami kesurupan massal. Akibatnya, pegawai pabrik lainnya terpaksa berhenti melakukan aktivitas. Pihak manajemen pun memulangkan karyawati yang mengalami kesurupan.

Peristiwa kesurupan massal itu berawal dari adu mulut dua karyawati pabrik di ruang bagian kontrol. Selang beberapa saat, tiba-tiba salah seorang dari mereka pingsan dan kemudian berteriak histeris.

Mendapati hal tersebut, sejumlah pegawai lainnya langsung berhamburan ke lokasi. Mereka berusaha menyadarkan karyawati itu. Namun, puluhan karyawati lainnya satu persatu mengalami hal serupa.

"Karyawati yang kesurupan seperti berantai itu sampai 30 orang. Awalnya yang kesurupan Depi yang sebelumnya pingsan. Saat hendak dibantu, karyawati yang membantu malah kesurupan dan merembet ke pegawai lainnya," kata Erli (18), salah seorang karyawan pabrik.

Melihat banyaknya jumlah karyawan yang kesurupan, pihak manajemen pabrik terpaksa menghentikan aktivitas produksi. Manajemen mengevakuasi pegawai lainnya untuk menghindari bertambahnya korban kesurupan.

"Akhirnya pihak pabrik memangil ustadz untuk menyadarkan puluhan karyawan yang kesurupan tersebut,'' katanya. ''Meskipun tampak kewalahan, ustadz berhasil menyembuhkan satu demi satu pegawai yang kesurupan.''

Salah seorang korban kesurupan, Nuri (21), mengaku tidak mengingat apa-apa sebelum akhirnya disadarkan ustadz. "Tiba-tiba saja kepala saya berat dan pandangan menjadi kabur. Hanya itu yang saya ingat waktu melihat Depi yang pertama kali mengalami kesurupan," ujarnya.