Sabtu 26 May 2012 14:12 WIB

Demokrat tidak Tertarik Membangun Dinasti Politik

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Karta Raharja Ucu
Ibu negara, Ani Yudhoyono
Ibu negara, Ani Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana mendorong Ibu Negara Ani Yudhoyono menjadi calon presiden pada Pemilu Presiden 2012 mendatang sudah digaungkan beberapa kader Partai Demokrat. Tak pelak, rencana itu menimbulkan tudingan adanya keinginan keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membangun sebuah dinasti politik di Indonesia.

Tapi, tuduhan itu ditampik Sekretaris Departemen Politik, Hukum, dan Keamanan DPP Partai Demokrat, Rachlan Nasidik. "Partai Demokrat tidak tertarik pada dinasti politik," tegas Rachlan kepada wartawan seusai sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (26/5).

Rachlan menjelaskan, wacana pencapresan Ani Yudhoyono merupakan ekspresi pengakuan para kader terhadap Ibu Negara sebagai figur penting di partai berlambang Mercy tersebut. Meski begitu, Rachlan memastikan pendapat tersebut hanyalah pendapat pribadi masing-masing kader. "Itu tidak mewakili majelis tinggi partai, apalagi pendapat SBY dan keluarga," sebut dia.

Mantan Direktur Imparsial ini menambahkan, SBY telah berulang kali menyampaikan keinginannya beserta keluarga untuk beristirahat dari tugas-tugas publik pada 2014 mendatang. Selain itu, SBY tidak akan mengizinkan siapapun dari anggota keluarganya untuk dicalonkan menjadi presiden. "Kendati itu dicalonkan oleh partainya sendiri," sebut dia.

 

Kepada rekan-rekannya di Partai Demokrat, Rachlan mengimbau agar para kader tidak menempatkan SBY dan keluarganya di dalam kekikukan politik.  SBY, lanjutnya, memiliki kehidupan pribadi yang harus dihormati. "Intinya kita harus mematuhi. Jangan digiring-giring atau didesak-desak untuk mengambil keputusan," kata dia mengakhiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement