REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Enam pensiunan jenderal, termasuk mantan komandan angkatan darat dan udara Turki ditahan pada Selasa (29/5) dengan tuduhan berperan dalam kudeta 1997. Enam jenderal ini diantara 10 tersangka yang diperintahkan Pengadilan Tinggi Ankara untuk ditangkap setelah upaya kudeta pemerintahan Islam yang sah.
Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan pada 8 Mei lalu meminta jaksa untuk segera menyelesaikan kasus hukum tersebut. Puluhan perwira militer telah ditahan atas tuduhan gerakan kudeta tak berdarah 1997 dimana saat itu militer mengerahkan parade tank ke Ankara dan mengultimatum PM Erbakan untuk menyerahkan kekuasaannya.
Kudeta 1997 disebut sebagai kudeta 'post-modern' karena memaksa pemerintahan untuk menyerahkan kekuasan tanpa senjata dan militer tidak ingin mengganti pemerintahan sipil dengan unsur militer.
Militer menjadi bagian penting sejak pendirian negara sekular Turki pada 1923. Perannya yang sentral untuk menjaga sistem negara sekular mengharusnkan militer melakukan empat kali kudeta hingga sekarang. Empat pemerintahan terguling pada tahun 1960, 1971, 1980 dan 1997.
Namun sejak PM Erdogan berkuasa dengan Partai Keadiland dan Pembangunannya dikenal tegas terhadap peran militer dan berusaha mengikis peran sentral militer dalam pemerintahan Turki