REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Fesyen untuk muslimah atau fesyen syariah merupakan salah satu bentuk dakwah baru. Fesyen syariah bisa disebut sebagai model dakwah ala 'walisongo modern'.
Pembantu Rektor III Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Sudarnato Abdul Hakim mengatakan, seiring perkembangan zaman ada berbagai cara untuk berdakwah. Fesyen merupakan salah satu model dakwah baru. Sebab melalui fesyen islam dikenalkan secara luas. Cara dakwah melalui fesyen bisa disetarakan dengan gaya dakwah ala walisongo.
"Dahulu ada walisanga yang bedakwah melalui kebudayaan, UIN Fashion Fair bisa disamakan dengan gaya dakwah 'walisanga modern'," kata Sudarnato saat membuka talkshow bertajuk "Fashion, World, and Religion" di Kampus II UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jumat (1/6).
Sudarnato menambahkan, fesyen muslimah disetiap tempat sangat beragam. Semua dipengaruhi oleh kebudayaan dan zaman di masing-masing wilayah di seluruh dunia.
Fesyen muslimah atau syariah berbeda dengan fashion yang ada. Sebab di dalam fesyen syariah, tak hanya berurusan dengan mode dan model pakaian. Namun ada perintah Allah SWT yang harus dipatuhi dalam hal ini.
Sebagai Negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia, perkembangan fesyen muslimah di Indonesia juga bervariasi. Menurut Sudarnato, dahulu pada era orde baru mungkin fesyen muslimah lebih dibatasi. Namun saat ini perkembangan fesyen muslim di Indonesia jauh berkembang. " Allah sangat menyukai keindahan, jadi sudah sepatutnya kita menampilkan keindahan yang sesuai syariah," kata Sudarnato