REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT---Kelompok oposisi, Dewan Nasional Suriah (SNC), Jumat, menuduh Iran "ikut campur dalam urusan di Suriah" dengan memberi Damaskus bantuan militer, dan menyerukan penyelidikan PBB dan Liga Arab.
"Kendati rezim Suriah melakukan kejahatan ... rezim Iran tampaknya bertekad untuk memberinya pasokan penuh militer, keamanan, ekonomi dan politik," kata SNC di dalam satu pernyataan.
"Campur tangan Iran dalam urusan di Suriah meliputi pelatihan anggota milisi pro-rejim mengenai penindasan atas pemrotes," kata SNC.
Dewan itu menuduh Teheran memberi Damaskus teknologi pengawasan dan senjata, termasuk bahan peledak, senapan mesin, artileri berat dan tank.
"Pengawal Revolusi Iran telah ikut dalam berbagai operasi keamanan untuk menghukum pembangkang anti-rezim," demikian isi pernyataan itu.
Koalisi oposisi Suriah tersebut menuntut Liga Arab dan Dewan Keamanan PBB agar "menyelidiki keterlibatan Iran.
Ditambahkannya, rezim Iran "terlibat dalam upaya menyulut perang saudara di Suriah".
Dewan Keamanan PBB "harus mengutuk serta melakukan tindakan yang perlu, dan pada saat yang sama mencegah kedatangan peralatan serta senjata Iran secara gelap untuk rezim Suriah", katanya.
"Teheran juga telah memompa miliaran dolar AS (buat rezim Suriah) melalui bank di Lebanon dan Irak, guna mencegah ekonomi Suriah ambruk," kata SNC.
Dewan koalisi itu juga menuduh Iran terlibat dalam "berbagai kejahatan yang dilakukan oleh pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad", dan "membantah tanggung jawab rezim atas semua kejahatan itu".