Senin 04 Jun 2012 21:14 WIB

Hanura Tanggapi Positif Keinginan Nasdem Gandeng JK

Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla.
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Politisi Partai Hanura, Yuddy Chrisnandi menilai, positif keinginan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menggandeng Jusuf Kalla sebagai calon presiden (capres). Alasannya, JK memiliki kualitas sehingga pantas dilirik banyak partai.

"Dengan kualitas pribadi seperti Pak JK, saya kira beliau sangat pantas dilirik banyak partai, termasuk NasDem," kata Yuddy di sela-sela perjalanannya menuju Kota Cimahi dalam rangka safari Partai Hanura di Jawa Barat, Senin (4/6).

Baginya, JK adalah sosok yang dikenal memiliki integritas dan banyak melakukan hal yang bermanfaat bagi masyarakat. Jika akan menjadi alternatif dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Yuddy menilai, langkah Nasdem strategis kalau memang benar akan 'meminang' JK sebagai capres. Apalagi popularitas JK sudah melesat jauh dibandingkan saat maju pada Pilpres 2009.

"Setelah Pilpres 2009, masyarakat tentunya sudah menilai kiprah JK selama ini dalam kegiatan sosial-kemasyarakatan di skala nasional," katanya.

Terkait masalah persaingan dengan Wiranto, capres yang diusung Partai Hanura yang juga mantan pasangan dalam Pilpres 2009 lalu. Yuddy berpendapat, hal tersebut merupakan suatu kehormatan bagi Hanura. "Begini, Pak Wiranto dan JK memiliki kedekatan historis politis yang cukup panjang sehingga akan memberikan rivalitas yang sebanding dan memberi motivasi yang kuat di kedua pihak untuk bersaing secara sehat," katanya.

Menanggapi masalah pencalonan figur yang itu-itu saja, Yuddy berpendapat sebaliknya bahwa pencalonan kembali tokoh-tokoh 'lama' menunjukkan Indonesia memiliki persediaan pemimpin yang konsisten. "Kalau memang tokoh yang bersangkutan memiliki kesempatan dan komitmen untuk memimpin negeri ini ke arah yang lebih baik, tidak ada lagi batasan lama atau baru dan tua atau muda," katanya mengakhiri.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement