Senin 04 Jun 2012 21:37 WIB

Keluarga WNI Korban Pesawat Jatuh Nigeria Gelar Tahlilan

Suasana pasca kecelakaan pesawat di Lagos, Nigeria, Ahad (3/6) waktu setempat.
Foto: P Photo/Sunday Alamba
Suasana pasca kecelakaan pesawat di Lagos, Nigeria, Ahad (3/6) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Keluarga Widyo Utomo (38) salah satu warga Indonesia yang menjadi korban pesawat jatuh di Negeria, Senin (4/6) malam menggelar tahlilan.

Rumah duka yang terletak di Pintu Air Gang Mangga, Kampung Salabenda RT 04/ RW 06, Desa Parakan Jaya, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ramai dikunjungi kerabat dan tetangga yang ingin melayat.

"Sejak pagi sudah ramai yang datang. Tadi habis Magrib juga sudah digelar Tahlilan, semua tetangga udah datang ke rumah," kata Jeky, tetangga korban.

Jeky menyebutkan saat melayat, ibu kandung Widyo Utomo, Eny Sukarni terlihat lebih shock atas peristiwa yang menimpa anaknya. "Yang kelihatan banget shocknya ibunya mas Widyo. Dia masih terlihat menangis saat Tahlilan," katanya.

Jeky menyebutkan ia dan keluarganya baru menjadi tetangga korban. Meski tidak mengenal dekat, kakak ipar Jeky pernah bercengkrama deng ibu Eny.

Menurut Jeky, saat itu kakak iparnya sedang jalan-jalan sore dengan anaknya dan bertemu ibu Eny (Ibu kandung Widyo). Ibu kandung Widyo pernah bercerita memiliki tiga orang anak, salah satunya Widyo yang merupakan anak ke duanya.

"Waktu itu si ibu cerita, anak keduanya ini bekerja sebagai teknisi pesawat," kata Santi, kakak ipar Jeky. Widyo Utomo salah satu WNI yang menjadi korban kecelakaan pesawat di Nigeria.

Widyo merupakan petugas Flight engineering di Maskapai Dana Air yang sudah satu tahun bekerja sebagai teknisi.

Pesawat MD-83 milik maskapai Dana Air mengalami kecelakaan saat dalam penerbangan dari Abuja menuju Lagos, Minggu (3/6) sore, 153 penumpang tewas dikabarkan tewas.

Pantauan ANTARA hingga pukul 21.05 WIB, kediaman korban masih ramai di kunjungi pelayat.

 

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement