Selasa 05 Jun 2012 17:45 WIB

PPP: Pemilu Serentak tak Ideal

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Heri Ruslan
sekjend PPP  M Romahurmuziy
Foto: entbluextv.com
sekjend PPP M Romahurmuziy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai usulan pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu presiden tidak ideal. Karenanya, usulan itu dipandanganya tak perlu masuk dalam perubahan UU Nomor 42/2008 tentang Pilpres.

Sekjen PPP, M Romahurmuziy (Romi) menjelaskan, usulan itu memang akan menghukum partai yang lalai menjalankan fungsi aspirasinya selama lima tahun sebelumnya.

‘’Pada saat yang sama dia juga menggunakan perolehan partai yang mungkin sudah tidak dia pilih lagi sebagai tiket pencapresan,’’ katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/6).

Sebagai contoh, kata dia, partai X menang pemilu pada 2009. Namun selama 2009-2014 dia abai dengan aspirasi rakyat sehingga elektabilitas pastai X turun jauh. Jika pemilu dilakukan serentak, maka yang akan dihitung sebagai syarat pencapresan yaitu perolehan partai X di 2009.

Merujuk pada UU 42/2008, maka harus ada ambang batas bagi partai untuk dapat mengajukan capres. Yaitu, besaran perolehan kursi di pileg. Ia memandang batasan ini penting. Karena tidak mungkin sebuah partai politik yang sama sekali tidak ada dukungan elektabilitasnya kemudian dapat asal mencalonkan siapapun.

Kalau melakukan pemilu serentak, maka acuan batas ini menjadi sulit. Apalagi kalau menggunakan acuan hasil pemilu lima tahun sebelumnya.   

‘’Ini tentu tidak fair. Padahal situasinya orang sudah tidak memilih partai X lagi pada 2014. Dasar persentasenya atas pemilu kapan? Kalau serentak kan harus pakai hasil pemilu lima tahun silam,’’ ujar Ketua Komisi IV DPR tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement