Jumat 08 Jun 2012 08:14 WIB

Clinton: Suriah tak akan Damai Selama Assad Berkuasa

Hillary Rodham Clinton
Foto: AP
Hillary Rodham Clinton

REPUBLIKA.CO.ID, Tekanan internasional meningkat setelah pembantaian baru dilaporkan terjadi di Suriah. Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan, Suriah tidak bisa damai, stabil dan demokratis selama Presiden Bashar al-Assad berkuasa. 

Berbicara kepada wartawan di Istanbul, setelah munculnya laporan mengenai 78 orang dibunuh di Suriah, Clinton mengatakan, Assad telah melipatgandakan kebrutalan dan kemunafikannya, dan bahwa saatnya telah tiba bagi masyarakat internasional untuk merencanakan Suriah pasca Assad.

Clinton juga mengatakan, penting bagi masyarakat internasional untuk memberi dukungan terakhir bagi rencana perdamaian utusan PBB-Liga Arab Kofi Annan sehingga pihak-pihak lain di Dewan Keamanan sampai pada pemikiran bahwa tindakan di luar rencana itu diperlukan.

Para diplomat mengatakan penengah PBB-Liga Arab Annan sedang bersiap-siap hendak mengajukan usulan baru kepada Dewan Keamanan untuk menyelamatkan rencana perdamaiannya untuk Suriah.

Mereka mengatakan rencana baru Annan akan membentuk “kelompok kontak” bagi Suriah yang akan mencakup kelima anggota tetap Dewan Keamanan dan negara-negara di kawasan itu yang memiliki pengaruh terhadap Damaskus atau oposisi, seperti Arab Saudi, Qatar, Turki dan Iran. Kelompok itu akan berupaya untuk merencanakan “transisi politik” untuk menurunkan Presiden Bashar al-Assad dan menyelenggarakan pemilu bebas. Annan dijadwalkan akan bertemu hari Jumat dengan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton.

Para pejabat Amerika mengatakan utusan khusus untuk Suriah Fred Hoff akan pergi ke Moskow Kamis. Perancis akan menjadi tuan rumah pertemuan Para Sahabat Suriah di Paris tanggal 6 Juli, di mana Clinton diperkirakan akan hadir untuk mendukung gerakan oposisi Suriah.

Reaksi keras dari berbagai negara bermunculan setelah para aktivis Suriah menuduh milisi pro-pemerintah dan pasukan keamanan melangsungkan pembantaian di propinsi Hama, Suriah Tengah. Para aktivis mengatakan puluhan orang, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas hari Rabu di desa Mazraat al-Kubeir.

Mereka mengatakan beberapa korban tewas akibat tikaman dan paling sedikit 12 jenazah dibakar. Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan milisi ‘shabiha’ yang dipersenjatai dengan senjata api dan pisau melakukan serangan itu setelah pasukan reguler menembaki daerah itu.

sumber : voa
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement