Selasa 12 Jun 2012 15:20 WIB

Pengamat: Pertemuan DPD Demokrat, Bagian Manuver Politik

Rep: M Akbar Wijaya/ Red: Dewi Mardiani
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Rumgapres/H Abror Rizki
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Ary Dwipayana, menduga pertemuan antara seluruh pengurus DPD Partai Demokrat dengan Ketua Dewan Pembina merupakan bagian dari manuver politik yang dijalankan ketua Dewan Pembina. Hal itu, menurut Ary, terkait berbagai proses hukum yang sedang mendera sejumlah kader Demokrat. "Ini bagian dari manuver politik," kata Ary.

Ary menyampaikan, perkembangan kasus hukum proyek Hambalang bisa jadi sangat menggelisahkan SBY sebagai Ketua Dewan Pembina. Pasalnya, kasus itu bukan saja bisa menghancurkan faksi Anas Urbaningrum tetapi juga Faksi Andi Malarangeng yang selama ini diduga lebih dekat dengan Cikeas. "Persoalan ini merupakan hal yang harus diatasi Ketua Dewan Pembina," ujarnya.

Ary juga menduga pertemuan nanti malam akan mengarah pada konsolidasi pengurus DPD bila kasus Hambalang benar-benar menjerat Anas sebagai tersangka. Artinya, Ketua Dewan Pembina ingin seluruh pengurus DPD satu suara menyelenggarakan Kongres Luar untuk melengserkan Anas.

Setelah berbagai kasus yang melibatkan kader-kader Demokrat, Ary menyatakan, terjadi kebuntuan komunikasi di antara para elite Demokrat. Semakin terlihat di antara mereka adanya faksi-faksi di dalam tubuh partai.

SBY, sebagai Ketua Dewan Pembina, kata dia, seharusnya tidak begitu saja mengumpulkan para pengurus DPD Demokrat tanpa memberi tahu pengurus DPP. "Tidak wajar bila pengurus DPP tidak tahu pertemuan nanti malam," ujar Ary.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement