Uswah: Hagi Yulia Sugeha, Dari Sidat Meraih Sukses (3-habis)

REPUBLIKA.CO.ID, Keteguhannya meneguhkan identitas itu akhirnya berbuah manis. Orang-orang Jepang menaruh perhatian dan memberikan apresiasi. Pada akhirnya, orang-orang Jepang itu respek.

Kini mereka lebih sopan, setiap ada kegiatan memisahkan makanan dan minuman yang halal untuk Hagi. Keluluhan sikap warga Jepang kepadanya, bukan hanya pada sikap, tepi juga kecerdasan dan kepintarannya.

Ia mahir berbahasa Jepang. Ketika ada peserta kongres bertanya menggunakan bahasa Jepang, Hagi tidak canggung menjelaskan dengan bahasa Jepang pula. Hal ini menambah nilai plus Hagi di mata orang Jepang.

Kelebihan yang ia miliki itu pula yang membuatnya mendapat tawaran sebagai asisten dosen Profesor Katsumi. Tetapi, tawaran itu tak ia terima. Masa aktif visa hanya tersisa tiga bulan. Ia memutuskan kembali ke Tanah Air.

Justru ia direkrut sebagai peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). “Ternyata saya diterima di LIPI,” kata Hagi yang mengaku masuk lembaga penelitian bergengsi itu pada 2003.

Penelitian berlanjut

Kini, Hagi terus melakukan penelitian sidat di seluruh perairan Indonesia. Ia tak sendirian. Hagi melibatkan mahasiswa dan dosen dari berbagai universitas. Sekali ekspedisi minimal sebulan berada di laut. Suka-duka meliputi perjalanan penelitian. Kegiatan observasi itu selalu berlangsung malam hingga pukul dua dini hari.

Pada saat orang tidur, Hagi beserta timnya justru terjaga mencari sidat. Hagi semakin mengagumi makhluk ciptaan Tuhan yang satu ini. Sidat hidup di ‘dua alam’, masa pertumbuhan anak, hingga dewasa hidup di air tawar. Ketika reproduksi, sidat hijrah ke laut lepas dengan kedalaman 100 sampai 200 meter di atas permukaan laut.

Ke depan, Hagi berharap sidat bisa dibudidayakan masyarakat. Jangan sampai nasib sidat seperti di Jepang dan Eropa yang hampir habis.

Biodata

Nama : Dr Hagi Yulia Sugeha

Lahir : Kotamobagu, Sulut, 30 Desember 1971

Pendidikan:

S3 Universitas Tokyo
S2 Universitas Sam Ratulangi, Menado
S1 Perikanan dan Kelautan Universitas Sam Ratulangi

Profesi:

Peneliti Oceanografi LIPI, Ancol Jakarta

Aktivitas:

Program NaGISA (Natural Geographic In Shore Area) sensus Biota Laut di wilayah pesisir Negaranegara ASEAN
Proyek penelitian Sensus Biota Laut 2004-2007
Eksplorasi dan Pemanfaatan Terukur Sumber Daya Hayati Darat dan Laut Indonesia (2008-2010 dan 2011-2013)
Ekspedisi Baruna Jaya VII LIPI 2002 (rute Selat Makasar-Laut Sulawesi-Laut Maluku-Teluk Tomini)
Ekspedisi Hakuko Cruises Universitas Tokyo Februari-Maret 2010
Ekspedisi Baruna Jaya VIII LIPI EWIN 2010 di Kep Leti
Ekspedisi Baruna Jaya VIII LIPI EWIN 2011 di Kep Natuna
Peneliti Muda terbaik bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan (PPMI) tahun 2006
Pembicara World Fisheries Congress V di Yokohama Jepang, 2008
Pembicara World Fisheries Congress VI di Edinburg, UK, Mei 2012.