REPUBLIKA.CO.ID, KENINGAU - Hubungan salin serang antara Najib Tun Razak dan Anwar Ibrahim terus berlangsung. Tudingan terkini, PM Malayasia itu menyatakan Anwar siap menyerahkan kewarganegaraan Malaysiannya kepada IMF saat krisis 1997 menerpa.
"Bangsa ini beruntung, perdana menteri kita saat itu, Mahathir Mohammad, Mampu menghasilkan formula yang membuat negara kita keluar dari krisis," ujar PM Najib, Ahad (17/6) kepada wartawan
"Saya tahu perihal ini karena saya saat itu juga anggota kabine," imbuhnya. Tudingan itu dilontarkan saat meluncurkan fasilitas Pusat Kerajinan Sabah, dalam kunjungan kenegaraan selama dua hari, di negara bagian tersebut.
PM Najib mengatakan Anwar sebagai anggota dan petinggi di Kabinet tampaknya kehilangan gagasan dan putus asa sehingga muncul ide menyerahkan kewarganegaraannya. "Kini, semua yang ia lakukan mengkritik Barisan Nasional," ujarnya.